Tata surya (bahasa Inggris: solar system) terdiri dari: Sebuah bintang yang disebut matahari dan delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai, dan satelit-satelit alami.
Tata surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6 x 1017 km dari pusat galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi.
Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu dan merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet-planet yang mengelilinginya
Asal-Usul Terbentuknya Tata Surya
1. Teori Nebula (Teori Kabut), dikemukakan oleh Immanuel Kant (1775) dan Pierre Marquis de Laplace(1796). Mereka mengemukakan bahwa tata surya terbentuk dari debu, gas dan es.
2. Teori Planetesimal, dikemukakan oleh Thomas Chamberlain & Forest M (1900). Beliau menganggap tata surya terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak Matahari.
3. Teori Bintang Kembar, Teori ini hampir sama dengan teori planetesimal dan diusulakn pada tahun 1930-an. Dahulu Matahari mungkin merupakan bintang kembar.
4. Teori Protoplanet, dikemukakan oleh seorang astronom Jerman bernama Carl Von Weizsaeker pada tahun 1940, kemudian disempurnakan lagi oleh astronom lain, yaitu G.P. Kuiper (1950), Subrahmanyan Chandrasekhar, dan lain-lain. Teori ini menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
Planet
Planet adalah bintang berpindah atau pengembara dan letak planet berubah-ubah,karena planet bergerak mengedari matahari. Planet tidak dapat memancarkan cahaya seperti matahari dan bintang. Cahaya yang dipancarkan planet berasal dari cahaya matahari yang dipantulkannya, sehingga pada malam hari planet dapat dilihat dengan mata telanjang karena tampak terang seperti bintang. Setiap planet mempunyai lintasan orbitnya sendiri-sendiri. Lintasan orbit planet hampir berbentuk lingkaran. Planet terdiri atas :
a. Merkurius; Paling dekat dengan matahari (57 juta Km / 0,39 Astonomik), suhu mencapai 430, tidak memiliki atmosfer, massa jenis 5,40 gr/cm3, periode rotasi 59 hari, periode revolusi 88 hari.
b. Venus; Jarak dengan Matahari 0,72 astonomik, massa jenis 5,25gr/cm3, periode rotasi 243 hari, periode revolusi 225 hari, atmosfer terdiri 96% CO2,, 4% Nitrogen, atmosfer berupa awan tebal berwarna putih, sehingga dinamakan bintang senja.
c. Bumi; Jarak bumi –matahari 1 astronomik, massa jenis bumi 5,5 gr/cm3, periode rotasi 24 jam, period revolusi 365,25 hari, 70,8% permukaan bumi diseliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.
d. Mars; Jarak antara Matahari-Mars 1,52 Astonomik, massa jenis 3,93 gr/cm3, gas utama pada atmosfer 92% karbon dioksida, Suhunya sangat dingin dan sangat panas, Periode rotasi 24,6 jam dan revolusi 1,9 tahun.
e. Jupiter; Planet tersebesar, jarak dari Matahari 5,20 Astonomik, massa jenis 1,33 g/cm3, disusun terutama oleh hidrogen dan sedikit nitrogen, atmosfernya bersifat racun, periode rotasi 9,8 jam dan revolusi 11,9 tahun.
f. Saturnus; Jarak dari Matahari 19,19 Astronomik, massa jenis 0,71, planet yang dikelilingi oleh banyak cincin, atmosfer yang tebal mengandung amoniak dan metana, periode rotasi 10,7 jam dan revolusi 29,5 tahun.
g. Uranus; Jarak dengan matahari 19,19 astonomik, massa jenis 1,27 gr/cm3, atmosfer mengandung hidrogen dan helium, juga metana.
h. Nuptunus; Jarak dari Matahari 30,07 Astronomik, massa jenis 1,70 gr/cm3, berwarna biru, memiliki atmosfer sebagian besar disusun oleh hidrogen dan sedikit metana dan helium, periode rotasi 15,8 jam dan revolusi 164,8 tahun.
Benda- benda Ruang Angkasa
1. Komet; Benda antarplanet terdiri dari es yang sangat padat , dan ketika mendekati Matahari mengeluarkan gas berbentuk kepala yang bercahaya dan semburan yang terlihat seperti ekor.
2. Asteroid; Benda-benda angkasa kecil yang terdapat dalam daerah antara orbit Mars dan Jupiter.
3. Meteorid, Meteor dan Meteorit. Meteorid adalah benda-benda langit kecil yang mengelilingi Matahari dan terdapat di ruang antarplanet. Meteor adalah lintasan cahaya/ bintang jatuh. Meteorit adalah Meteorid yang jatuh ke permukaan bumi.
Sinar Kosmik
Dalam astrofisika, sinar kosmik adalah radiasi dari partikel bermuatan berenergi tinggi yang berasal dari luar atmosfer Bumi.Sinar kosmik dapat berupa elektron, proton dan bahkan inti atom seperti besi atau yang lebih berat lagi. Kebanyakan partikel-partikel tersebut berasal dari proses-proses energi tinggi di dalam galaksi, misalnya seperti supernova. Dalam perjalanannya, sinar kosmik berinteraksi dengan medium antarbintang dan kemudian atmosfer Bumi sebelum mencapai detektor. Hampir 90% sinar kosmik yang tiba di permukaan Bumi adalah proton, sekitar 9% partikel alfa dan 1% elektron.
Dengan adanya sinar kosmik dapat menentukan umur sebuah meteorit.
Meteor
Meteor adalah benda langit yang masuk ke dalam wilayah atmosfer bumi yang mengakibatkan terjadinya gesekan permukaan metor dengan udara dalam kecepatan tinggi. Akibat adanya gesekan yang yang cepat tersebut menimbulkan pijaran api dan cahaya yang dari kejauhan kita melihatnya seperti bintang jatuh.
Meteorit
Meteorit adalah benda-benda di luar angkasa dengan kecepatan yang cepat. Jumlah meteorit di angkasa raya tidak terhitung karena sangat banyak dengan berbagai bentuk, jenis, bahan kandungan, warna, sifat dan sebagainya.
Tata surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6 x 1017 km dari pusat galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi.
Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu dan merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet-planet yang mengelilinginya
Asal-Usul Terbentuknya Tata Surya
1. Teori Nebula (Teori Kabut), dikemukakan oleh Immanuel Kant (1775) dan Pierre Marquis de Laplace(1796). Mereka mengemukakan bahwa tata surya terbentuk dari debu, gas dan es.
2. Teori Planetesimal, dikemukakan oleh Thomas Chamberlain & Forest M (1900). Beliau menganggap tata surya terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak Matahari.
3. Teori Bintang Kembar, Teori ini hampir sama dengan teori planetesimal dan diusulakn pada tahun 1930-an. Dahulu Matahari mungkin merupakan bintang kembar.
4. Teori Protoplanet, dikemukakan oleh seorang astronom Jerman bernama Carl Von Weizsaeker pada tahun 1940, kemudian disempurnakan lagi oleh astronom lain, yaitu G.P. Kuiper (1950), Subrahmanyan Chandrasekhar, dan lain-lain. Teori ini menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
Planet
Planet adalah bintang berpindah atau pengembara dan letak planet berubah-ubah,karena planet bergerak mengedari matahari. Planet tidak dapat memancarkan cahaya seperti matahari dan bintang. Cahaya yang dipancarkan planet berasal dari cahaya matahari yang dipantulkannya, sehingga pada malam hari planet dapat dilihat dengan mata telanjang karena tampak terang seperti bintang. Setiap planet mempunyai lintasan orbitnya sendiri-sendiri. Lintasan orbit planet hampir berbentuk lingkaran. Planet terdiri atas :
a. Merkurius; Paling dekat dengan matahari (57 juta Km / 0,39 Astonomik), suhu mencapai 430, tidak memiliki atmosfer, massa jenis 5,40 gr/cm3, periode rotasi 59 hari, periode revolusi 88 hari.
b. Venus; Jarak dengan Matahari 0,72 astonomik, massa jenis 5,25gr/cm3, periode rotasi 243 hari, periode revolusi 225 hari, atmosfer terdiri 96% CO2,, 4% Nitrogen, atmosfer berupa awan tebal berwarna putih, sehingga dinamakan bintang senja.
c. Bumi; Jarak bumi –matahari 1 astronomik, massa jenis bumi 5,5 gr/cm3, periode rotasi 24 jam, period revolusi 365,25 hari, 70,8% permukaan bumi diseliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.
d. Mars; Jarak antara Matahari-Mars 1,52 Astonomik, massa jenis 3,93 gr/cm3, gas utama pada atmosfer 92% karbon dioksida, Suhunya sangat dingin dan sangat panas, Periode rotasi 24,6 jam dan revolusi 1,9 tahun.
e. Jupiter; Planet tersebesar, jarak dari Matahari 5,20 Astonomik, massa jenis 1,33 g/cm3, disusun terutama oleh hidrogen dan sedikit nitrogen, atmosfernya bersifat racun, periode rotasi 9,8 jam dan revolusi 11,9 tahun.
f. Saturnus; Jarak dari Matahari 19,19 Astronomik, massa jenis 0,71, planet yang dikelilingi oleh banyak cincin, atmosfer yang tebal mengandung amoniak dan metana, periode rotasi 10,7 jam dan revolusi 29,5 tahun.
g. Uranus; Jarak dengan matahari 19,19 astonomik, massa jenis 1,27 gr/cm3, atmosfer mengandung hidrogen dan helium, juga metana.
h. Nuptunus; Jarak dari Matahari 30,07 Astronomik, massa jenis 1,70 gr/cm3, berwarna biru, memiliki atmosfer sebagian besar disusun oleh hidrogen dan sedikit metana dan helium, periode rotasi 15,8 jam dan revolusi 164,8 tahun.
Benda- benda Ruang Angkasa
1. Komet; Benda antarplanet terdiri dari es yang sangat padat , dan ketika mendekati Matahari mengeluarkan gas berbentuk kepala yang bercahaya dan semburan yang terlihat seperti ekor.
2. Asteroid; Benda-benda angkasa kecil yang terdapat dalam daerah antara orbit Mars dan Jupiter.
3. Meteorid, Meteor dan Meteorit. Meteorid adalah benda-benda langit kecil yang mengelilingi Matahari dan terdapat di ruang antarplanet. Meteor adalah lintasan cahaya/ bintang jatuh. Meteorit adalah Meteorid yang jatuh ke permukaan bumi.
Sinar Kosmik
Dalam astrofisika, sinar kosmik adalah radiasi dari partikel bermuatan berenergi tinggi yang berasal dari luar atmosfer Bumi.Sinar kosmik dapat berupa elektron, proton dan bahkan inti atom seperti besi atau yang lebih berat lagi. Kebanyakan partikel-partikel tersebut berasal dari proses-proses energi tinggi di dalam galaksi, misalnya seperti supernova. Dalam perjalanannya, sinar kosmik berinteraksi dengan medium antarbintang dan kemudian atmosfer Bumi sebelum mencapai detektor. Hampir 90% sinar kosmik yang tiba di permukaan Bumi adalah proton, sekitar 9% partikel alfa dan 1% elektron.
Dengan adanya sinar kosmik dapat menentukan umur sebuah meteorit.
Meteor
Meteor adalah benda langit yang masuk ke dalam wilayah atmosfer bumi yang mengakibatkan terjadinya gesekan permukaan metor dengan udara dalam kecepatan tinggi. Akibat adanya gesekan yang yang cepat tersebut menimbulkan pijaran api dan cahaya yang dari kejauhan kita melihatnya seperti bintang jatuh.
Meteorit
Meteorit adalah benda-benda di luar angkasa dengan kecepatan yang cepat. Jumlah meteorit di angkasa raya tidak terhitung karena sangat banyak dengan berbagai bentuk, jenis, bahan kandungan, warna, sifat dan sebagainya.